Sebuah gugatan terkait lisensi paten Android milik Microsoft kembali muncul, kali ini ditujukan kepada Kyocera. Perusahaan yang berkantor pusat di Kyoto, Jepang tersebut digugat oleh Microsoft di pengadilan distrik Seattle, Amerika Serikat.
Menurut Microsoft, Kyocera telah melanggar 7 paten milik Microsoft yang terkait dengan Android, dan meminta ganti rugi serta pelarangan atas produk Kyocera yang melanggar. Secara spesifik, Microsoft menilai ada 3 produk Kyocera yang melanggar yaitu Kyocera Duraforce, Hydro dan Brigadier.
Ketujuh paten Microsoft yang dituduhkan telah dilanggar Kyocera adalah paten yang berhubungan dengan penghemat daya, akselerometer, lokasi, penjejak gerak, dan teknologi lain. Ketujuh paten tersebut belum pernah digunakan Microsoft dalam gugatan-gugatan Microsoft di pengadilan Amerika Serikat selama ini.
Microsoft menyatakan bahwa pihaknya telah menjadi salah satu inovator dengan terus mengadakan riset dan pengembangan walaupun membutuhkan biaya yang besar. Sementara itu Kyocera (dan beberapa perusahaan lain) dinilai menempuh jalan lain dengan hanya menunggu para inovator untuk kemudian memasukkannya ke dalam produk mereka tanpa ijin dan membayar lisensi. Pihak Microsoft menyatakan menghormati Kyocera namun percaya pihak Kyocera perlu membayar lisensi atas paten Microsoft yang dipakai mereka dan berharap masalah tersebut dapat diselesaikan dengan baik.
Microsoft sebelum ini telah melakukan kerjasama lisensi Android dengan beberapa perusahaan seperti Samsung, HTC, dan LG. Menurut Microsoft, kerjasama lisensi Microsoft mencakup 80% dari total smartphone Android yang terjual di Amerika Serikat. Saat ini sendiri Microsoft masih berperkara dengan Motorola terkait gugatan paten.
Diperkirakan, Microsoft mampu memperoleh pendapatan sebesar 2 miliar dolar setahun dari hasil lisensi paten-patennya kepada para pembuat handset Android. Angka pendapatan tersebut dipercaya lebih tinggi daripada angka pendapatan yang diperoleh dari lisensi OS Windows Phone.
via Geekwire
0 komentar:
Posting Komentar